Minggu, 19 Februari 2017

Imam yang baik dirumah

IMAM yang baik dirumah (untuk istri)



Mari sahabat muslim kita kupas secuplik tentang Imam yang baik dirumah. Baik perilaku baik terhadap istrinya sendiri, anaknya, ataupun keluarganya.. pasti bermacam-macam karakter para Imam yang dirumah, tetapi alangkah baiknya bila memiliki beberapa sifat baik ini yang bakal kita bahas satu persatu. maka.... mari silahkan disimak..




1.Menggauli istri dengan cara yang ma'ruf (baik)


Selayaknya suami, memperlakukan istrinya selayaknya dan semestinya. jangan mempusakai, atau menggauli wanita dengan paksaan dan jangan marah atau bosan dengan perlakuan istri. Karna selayaknya suami yang baik mengayomi, sesungguhnya dibalik perlakuan istri yang cuek, atau misal sedang lelah dan tidak dapat melayani, pasti ada alasan yang jelas. 
Qs.An-nisa 19

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا يَحِلُّ لَكُمْ أَنْ تَرِثُوا النِّسَاءَ كَرْهًا ۖ وَلَا تَعْضُلُوهُنَّ لِتَذْهَبُوا بِبَعْضِ مَا آتَيْتُمُوهُنَّ إِلَّا أَنْ يَأْتِينَ بِفَاحِشَةٍ مُبَيِّنَةٍ ۚ وَعَاشِرُوهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ ۚ فَإِنْ كَرِهْتُمُوهُنَّ فَعَسَىٰ أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَيَجْعَلَ اللَّهُ فِيهِ خَيْرًا كَثِيرًا
2.Menafkahinya

Selayaknya berumah tangga, kebutuhan tak hanya dalam rumah saja. Baik kebutuhan istri (makeup, baju,dll) .Karna tujuan menikah adalah untuk melancarkan rezeki, sehingga selayaknya suami yang baik, maka menafkahi istri dan keluarganya.

Allah SWT berfirman:

وَالْوَالِدٰتُ يُرْضِعْنَ اَوْلَادَهُنَّ حَوْلَيْنِ كَامِلَيْنِ لِمَنْ اَرَادَ اَنْ يُّتِمَّ الرَّضَاعَةَ   ؕ  وَعَلَى الْمَوْلُوْدِ لَهٗ رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ بِالْمَعْرُوْفِ  ؕ  لَا تُكَلَّفُ نَفْسٌ اِلَّا وُسْعَهَا ۚ  لَا تُضَآرَّ وَالِدَةٌ  ۢ بِوَلَدِهَا وَلَا مَوْلُوْدٌ لَّهٗ بِوَلَدِهٖ ۙ  وَعَلَى الْوَارِثِ مِثْلُ ذٰ لِكَ  ۚ  فَاِنْ اَرَادَا فِصَالًا عَنْ تَرَاضٍ مِّنْهُمَا وَتَشَاوُرٍ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِمَا  ؕ  وَاِنْ اَرَدْتُّمْ اَنْ تَسْتَرْضِعُوْٓا اَوْلَادَكُمْ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ اِذَا سَلَّمْتُمْ مَّآ اٰتَيْتُمْ بِالْمَعْرُوْفِ  ؕ  وَاتَّقُوا اللّٰهَ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرٌ
"Dan ibu-ibu hendaklah menyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh, bagi yang ingin menyusui secara sempurna. Dan kewajiban ayah menanggung nafkah dan pakaian mereka dengan cara yang patut. Seseorang tidak dibebani lebih dari kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita karena anaknya dan jangan pula seorang ayah (menderita) karena anaknya. Ahli waris pun (berkewajiban) seperti itu pula. Apabila keduanya ingin menyapih dengan persetujuan dan permusyawaratan antara keduanya, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin menyusukan anakmu kepada orang lain, maka tidak ada dosa bagimu memberikan pembayaran dengan cara yang patut. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan."
(QS. Al-Baqarah: Ayat 233)

* Via Al-Qur'an Indonesia https://goo.gl/MqhPUj

Yang dimaksud dengan cara yang maruf adalah dengan memperhatikan kebiasaan masyarakat tanpa berlebih-lebihan dan tidak pula pelit. Hendaklah ia memberi nafkah sesuai kemampuannya dan yang mudah untuknya, serta bersikap pertengahan dan hemat. (Tafsir al-Quran al-Azhim, Ibnu Katsir).

3.Mengajari istri ilmu Agama

Tanggung jawab sangatlah besar bagi suami, hendaknya membimbing dan mengajari, belajar bersama dalam naungan agama yang hakiki. Karna dengan membimbing istri, keluarganya dengan benar niscaya Allah menjauhkan keluarganya dari jilatan api neraka.



4.Meluangkan waktu untuk bercanda/bersendagurau bersama istri

Untuk lebih merekatkan hubungan, menjalin hubungan yang baik (tidak cekcok, perceraian, perselingkuhan) guna meminimalisirnya alangkah lebih baiknya ciptakan suana hangat antara istri dan suami dengan saling memberikan waktu/meluangkan waktu bersama untuk sekedar mengobrol atau berbagi cerita tentang apa-apa saja yang dialami kesehariannya. Menjalin hubungan lebih hangat dan menciptakan suasana lebih akrab.

5.Mengajak istri dan anak untuk taat beribadah

Selayaknya keluarga yang mampu menjadi keluarga yang dipenuhi dengan limpahan Rahmat Allah, maka hendaklah sebagai Imam yang baik mengingatkan dan mengajak istri dan anaknya untuk senantiasa taat beribadah. Selain menjadikan keluarga terlindungi dari jilatan api neraka, niscaya pula dilimpahi akan Rahmat dan berkah.

Semoga Allah merahmati seorang lelaki yang bangun di waktu malam lalu mengerjakan shalat dan ia membangunkan istrinya lalu si istri mengerjakan shalat. Bila istrinya enggan untuk bangun, ia percikkan air di wajah istrinya (HR. Abu Daud, no. 1450).


6.Menilai baik istri (berprasangka baik, serta tak menjelek-jelekkan tidak pula menyiksa, memukul istri)

Janganlah seorang mukmin membenci seorang mukminah. Jika sang suami tidak menyukai suatu akhlak pada sang istri, maka hendaklah ia melihat sisi lain yang ia ridhai. (HR. Muslim, no. 1469).


7.Membenahi kesalahan istri dengan baik


Dan selayaknya kepala keluarga, dia yang membimbing dan membina. Setiap kesalahan yang dilakukan istri pula suamilah yang berhak mengajarkan, memberitahu, dan bertanggung jawab atas kesalahannya itu.

Dan berwasiatlah kepada wanita dengan kebaikan, karena sesungguhnya dia diciptakan dari tulang rusuk, dan bagian yang paling bengkok adalah tulang rusuk yang paling atas, jika kamu berusaha untuk meluruskannya, niscaya akan patah, jika kamu membiarkannya, niscaya tetap bengkok, maka berwasiatlah terhadap wanita dengan kebaikan. (HR. Muslim, no.3720).


8.Memberi nafkah (lahir dan batin)

Hal yang umum, hal yang wajar, dan hal yang wajib.. adalah memberi nafkah baik dari nafkah lahir dan batin. Baik dari segi ekonomi, kesejahteraan batin, kesejahteraan sosial dan lainnya.






Terimakasih reader..😊😊😊

Smoga bermanfaat. Mohon maaf bila banyak kesalahan...
Mari menjadi muslim yang taat pada Allah.


Kenali saya->
IG          : https://www.instagram.com/QUEENFEBRI
Twitter : https://www.twitter.com/queenvebri

Fb          : https://facebook.com/febri.cahoneng/



Saran dan masukan bermanfaat.
Silahkan dishare apabila bermanfaat reader.

Senin, 13 Februari 2017

MENIKAH MUDA

MENIKAH MUDA!!




Nikah muda?? hmm.. sekarang lagi zamannya nih. Loh salah?? enggak juga kok. Boleh saja menikah muda, dan banyak manfaatnya. Yuk reader kita simak, serba-serbi nikah muda..😃

1. Romantis



Romantis?? pastinya..
Bagi pasangan muda maupun tua pun bisa, entah dengan ucapan, perbuatan atau i'tikad baik. Tetapi jangan mudah tergoda akan janji-janji tanpa progresnya nih muslim. Buktikan dengan sebenarnya dengan i'tikad baik dengan datang dan melamarnya. Jangan mudah tergoda akan hadiah bunga, coklat, janji menikah tanpa berikrar dan membawa mahar.


2. Membangun Keseimbangan Awal




Usia muda waktu dimana gejolak jiwa mudanya bangkit nih. Biasanya cenderung mudah terpengaruh juga akan hal-hal bersifat negatif.
Justru disini menikah juga bermanfaat, dimana dalam rumahtangga nanti dapat saling membimbing dan membina. Bagi Imam bisa membimbing makmumnya dan keluarganya ke hal yang lebih positif.
Dengan menikah muda pula, masalah yang dihadapi ditempat kerja, atau kalangan teman ,dapat didiskusikan dengan berkeluh kesah dengan pasangan hidupnya, mampu saling memotivasi dan memberikan masukan serta membantu memberikan jalan penyelesaian.

3. Saat Terbaik Untuk Saling Menyesuaikan



Maraknya perceraian juga dikarenakan belum adanya penyesuaian antara pasangan. Kurangnya waktu, atau faktor umur serta kesibukan kerja membuat kedua pemikiran yang berbeda. Beda halnya dengan menikah muda, menyesuaikan karakter pasangan jauh lebih mudah dipahami serta telah jauh lama mengenal hal-hal tentang si pasangan.

4. Mencari Pasangan Sempurna



Selayaknya ciptaan Allah SWT, semua kesempurnaan hanya dimiliki oleh-Nya. Dengan terus mengedepankan kata kesempurnaan maka sulit mencari pasangan yang ideal. Tetapi dengan mengenal pasangan saat masih muda dan telah memiliki i'tikad untuk menikah muda insyaAllah itu bisa diwujudkan. Dengan saling membimbing dan calon pasangan mau diajak untuk berubah ke hal yang lebih baik insyaAllah rumah tangga yang sempurna akan mereka dapatkan.
Hakekatnya semua sifat pasangan memang akan berubah-ubah seiring berjalannya waktu, akan tetapi dengan keikhlasan dan dengan waktu yang telah dihabiskan bersama maka sifat keegoisan dan kehancuran rumah tangga mampu diminimalisir.

5. Berjuang Menjaga Kesuciannya



Melindungi pandangan mata, hati, dan nafsu akan berbuat zina. Dengan menikah muda lebih bisa mengendalikan dan mengetahui mana yang telah menjadi muhrimnya dan mana yang bisa menimbulkan maksiat.

Wahai para pemuda! Siapa saja di antara kalian berkemampuan untuk nikah, maka menikahlah, karena pernikahan itu lebih mudah menundukkan pandangan dan lebihmenjaga farji (kemaluan). Siapa saja yang belum mampu, hendaklah ia berpuasa, karena puasa itu dapat membentengi dirinya. (al-Bukhari)

6. Kesiapan




Merupakan hal yang terpuji dengan kita memantaskan (mematangkan) dirinya untuk siap menikah di usia muda.
Sangatlah mulia bila seorang hamba muslim mampu belajar agama (alquran, hadis, dan bahasa arab), mencari kekayaan (nafkah) dan kedewasaan sebelum dia menikah.
Namun sangat disayangkan jika kemapanan Harta, jenjang pendidikan dijadikan suatu alasan untuk menunda menikah.
 Apalagi bila itu dianggap sebagai kunci sukses dalam berumahtangga.
Pernikahan adalah suatu proses, pendewasaan, dan proses menjadi lebih pantas. Lebih baik fakir ilmu dan harta kini, dan sukses dikala senja. Belajar bersama dengan berusaha menjadi keluarga yang seutuhnya.

Nikahkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang patut (nikah) dari hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin,  Allah akan cukupkan mereka dengan karunia-Nya. Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui. (an-Nur : 32)


7. Membahagiakan




Menikah membawa kebahagiaan,dan ibadah. Menikah mampu merasakan kesuksesan meskipun cita-cita sempat tertunda. Menikah itu enak, menentramkan, mau ibadah enak dan nyaman. Tiap berangkat kerja memiliki semangat yang dituju, setiap pulang tlah ada yang menanti dirumah.

Di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya adalah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri,2 supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Ia menjadikan rasa kasih dan sayang di antara kalian. Sungguh pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir. (ar-Rum : 21)

8. Gerbang Memiliki Keturunan



Menjadikan keluarga dan anak sebagai Sumber kebahagiaan. Dimana dengan memiliki anak yang sholeh dan sholehah membuat kita bangga dengan prestasinya, kemampuannya dan kepintarannya.

Ya Rabb kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri dan keturunan (anak-cucu) yang  dapat menyenangkan hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa. (al-Furqan: 74)

"Tidak ada yang lebih menyejukkan mata seorang mukmin selain melihat istri dan keturunannya yang bertakwa. Kalau mau mencari kebahagiaan maka carilah kebahagiaan dari keturunan kalian"





Sekian dulu para muslim, beberapa hal yang dapat kita ilhami dari menikah muda. Smoga bermanfaat dan berguna.




Terimakasih reader..😊😊😊

Smoga bermanfaat. Mohon maaf bila banyak kesalahan...
Mari menjadi muslim yang taat pada Allah.


Kenali saya->
IG          : https://www.instagram.com/QUEENFEBRI
Twitter : https://www.twitter.com/queenvebri

Fb          : https://facebook.com/febri.cahoneng/



Saran dan masukan bermanfaat.
Silahkan dishare apabila bermanfaat reader.

Minggu, 12 Februari 2017

Empat Proses Muslimah Mencintai Al-Qur'an




Muslimah wajib mencintai Al-qur'an lho 

Ada beberapa proses yang harus dilakukan muslimah agar mencintai al-qur'an, Yuk dibaca yuk 

1. Dipaksa


Sesuatu memang tidak baik bila dipaksakan, tetapi bila hal-hal baik yang dipaksakan niscaya maka Allah akan memudahkan jalannya.



2. Kebiasaan


Kebiasaan baik yang dijalankan secara rutin, maka akan membawa dampak baik pula dalan kehidupan. Kebiasaan yang menuntun kita menjadi lebih teratur, terkendali dan tertata.



3. Kebutuhan


Bagi umat islam pasti membutuhkan alquran .. entah hanya sebagai ayat atau surat Allah maupun sebagai qalam Allah yang melindungi kita, membimbing kita,membawa kita menuju kebaikan dan sebagai pedoman hidup.

Disadari atau tidak semua pengetahuan yang ada di dunia ini telah ada dalam al-qur'an. Jadi Al- Qur'an memang kebutuhan yang tak bisa lepas dari kehidupan manusia lho readers.



4. Kenikmatan

Dengan menjalankannya, mengamalkannya, mengilhaminya insyaAllah .. membawa kenikmatan bagi semua. Baik untuk yang membaca, mendengarkan, dan mempelajarinya. Ia membawa nikmat dari segala nikmat ilmu Allah.






Terimakasih reader..😊😊😊

Smoga bermanfaat. Mohon maaf bila banyak kesalahan...
Mari menjadi muslim yang taat pada Allah.


Kenali saya->
IG          : https://www.instagram.com/QUEENFEBRI
Twitter : https://www.twitter.com/queenvebri
Fb          : https://facebook.com/febri.cahoneng/



Saran dan masukan bermanfaat.
Silahkan dishare apabila bermanfaat reader.

Rabu, 08 Februari 2017

Muslimah Cantik dan Sehat

Muslimah Cantik dan Sehat

Gimana sih jadi wanita muslim yang cantik??. Tentu aja reader cantik disini bukan hanya cantik dari segi fisik. Menjadi cantik dalam hal cantik luar dalam dong.
Gimana sih caranya, apa susah?. Sebenarnya gak susah loh.. reader, tergantung gimana cara pandang orang itu dalam menilai kriteria cantik dan memandang gimana usahanya.
Oke deh.. dari pada lama-lama kita lanjut aja bahas satu persatu..
Smoga bermanfaat..

Tips menjadi muslimah cantik sejati

1. Senang berwudhu


Pasti sudah pernah dengar kan keajaiban air wudhu. menurut sebuah penelitian nih readers, mengusap wajah dengan air (berwudhu) secara rutin dan waktu tertentu dapat membersihkan kulit wajah yang kusam, sekaligus sekaligus sebagai pembersih alami untuk menghindarkan dari kanker kulit.
Sedangkan menurut para ulama, berwudhu juga dapat melancarkan pintu rejeki, menghilangkan dosa, mengangkat derajat, menghilangkan amarah.
Jadi udah jelas yah.. wudhu banyak sekali manfaatnya readers.

2. Menggunakan celak mata


Ternyata nih readers, celak mata tidak hanya digunakan bagi kaum perempuan. Rasullullah SAW juga menggunakannya. Dengan celak mata kita dapat mempertajam dan mempertegas bentuk mata, serta menyehatkan.

3.  Tidak berlebihan berdandan


Bagi wanita muslimah dianjurkan berdandan semestinya, tidak berlebihan dan sederhana, tidak ditebal-tebalkan makeupnya tetapi menajamkan hatinya. Tanpa makeup pun wanita bisa terlihat cantik dengan cara tetap beribadah, olahraga rutin dan mengatur asupan makanan yang masuk. Dengan mengkonsumsi makanan yang sehat maka wajah/badan akan tetap terlihat cantik tanpa makeup.

4. Kenakanlah hijab


Tentunya berhijab dengan baik dan pantas tidak berlebihan dan tidak hanya sebagai hiasan, tetapi menjadi pakaian kehormatan.

5. Menata hati


Kecantikan hati akan menampakkan kecantikan fisik, tetapi kecantikan fisik tidak slalu menampilkan kecantikan hati. Jadilah orang yang cantik hatinya dan slalu senantiasa rendah diri. Membaca al-qur'an juga mampu menenangkan hati.


Terimakasih reader..😊😊😊

Smoga bermanfaat. Mohon maaf bila banyak kesalahan...
Mari menjadi muslim yang taat pada Allah.


Kenali saya->
IG          : https://www.instagram.com/QUEENFEBRI
Twitter : https://www.twitter.com/queenvebri
Fb          : https://facebook.com/febri.cahoneng/



Saran dan masukan bermanfaat.
Silahkan dishare apabila bermanfaat reader.

Senin, 06 Februari 2017

Busana Muslim Yang Sesuai Syariat Islam







Tata cara berpakaian Islami


Setidaknya ada 6 (enam) kriteria busana seorang muslim yang sesuai dengan syariat sebagaimana dapat dipahami dari penjelasan Imam Ali Ash-Shabuni, yaitu :
  1. Dapat menutupi seluruh aurat. (aurat untuk laki laki dan perempuan berbeda iya reader )
  2. Dengan bahan yang tebal (tidak transparan), sekira bisa menutupi warna kulit.
  3. Tidak terlalu indah dan menarik perhatian.
  4. Tidak terlalu ketat sampai menampakkan lekukan tubuh.
  5. Tidak diberi wewangian yang dapat menggelitik birahi lawan jenis.
  6. Motif atau model busana tidak menyerupai motif dan model busana lawan jenis.




Batas aurat laki laki dan perempuan dalam islam



Perincian ketentuan busana yang benar menurut syara` ialah yang mampu menutupi aurat, sedangkan ketentuan aurat laki-laki dan wanita adalah sebagai berikut :
  • Pada saat sholat, aurat laki-laki adalah anggota tubuh diantara pusar dan lutut, sedangkan aurat perempuan adalah seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan.
  • Ketika dihadapan lawan jenis yang menjadi mahramnya, maka aurat laki-laki dan wanita adalah anggota tubuh antara pusar dan lutut.
  • Ketika berada di hadapan lawan jenis yang bukan mahramnya, maka aurat laki-laki dan wanita adalah seluruh anggota tubuh, kecuali pada waktu-waktu tertentu saat ada kebutuhan lainnya, seperti transaksi (mu`amalah), lamaran (khitbah), dan lain sebagainya, maka mengecualikan wajah dan telapak tangan.

Terimakasih reader..😊😊😊

Smoga bermanfaat. Mohon maaf bila banyak kesalahan...
Mari menjadi muslim yang taat pada Allah.


Kenali saya->
IG          : https://www.instagram.com/QUEENFEBRI
Twitter : https://www.twitter.com/queenvebri
Fb          : https://facebook.com/febri.cahoneng/



Saran dan masukan bermanfaat.
Silahkan dishare apabila bermanfaat reader.

Minggu, 05 Februari 2017

Kebiasaan Kebiasaan Baik Yang Dimiliki Muslimah



Assalamualaikum ukhti... disini saya mau ulas nih beberapa kebiasaan kebiasaan baik yang mesti dijalankan sesuai syariatnya buat para muslimah semua. Selain sebagai bentuk ibadah kita, juga sebagai bentuk ketaatan pada Allah Sang Pencipta, kebiasaan ini sangat baik dijalankan untuk melindungi diri kita juga..maka gak salah nih buat para muslimah buat ngejalaninnya.

karena nggak akan rugi bahkan dapat pahala lho..

Langsung aja..



1.Menutup Aurat


الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا

“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu’min: “Hendaklah mereka mendekatkan jilbabnya  ke seluruh tubuh mereka“. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Al Ahzab: 59).


Wanita muslim hendaknya menutup auratnya. Mana sajakah?? Dari seluruh badan kecuali muka dan telapak tangan. Selain untuk menyempurnakan agamanya juga sebagai bentuk perlindungan diri, dan penghargaan diri. Dimana mereka wanita muslim menyimpan kecantikan tubuhnya hanya untuk suaminya dan bukan untuk diumbar.

         Dan hendaknya sebagai wanita muslim menutup auratnya dikarenakan  wanita itu istimewa uhti, saat kecil ia membukakan pintu surga ayahnya. Saat dewasa dia menyempurnakan agama suaminya. Dan saat jadi ibu surga dikakinya.Hendaknya mulai dari Dini menutup auratnya dikarenakan dosa anak yang tidak menutup auratnya akan ditanggung oleh ayahnya.


2. Berbusana dengan selayaknya (sesuai syar'i)



Syarat pertama : menutupi seluruh tubuh kecuali muka dan telapak tangan.

Syarat kedua : bukan memakai pakainan untuk berhias.

وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الْأُولَى

“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu ber-tabarruj seperti orang-orang jahiliyyah pertama.” (QS. Al Ahzab : 33).

Abu'Ubaidah mengatakan apabila, "Tabarruj  adalah menampakkan kecantikan dirinya". Az Zujaj mengatakan,  "Tabarruj adalah menampakkan perhiasan dan setiap hal yang dapat mendorong syahwat  (godaan dan nafsu) bagi kaum pria".

Syarat ketiga : longgar, tidak ketak dan tidak tipis sehingga tidak menampakkan bentuk lekuk tubuhnya.

Syarat keempat :  tidak diberi wewangian atau parfum.

Dari Abu Musa Asy'ary bahwanya ia mengatakan, Rasulullah shallallahu 'alaihi  wa sallam bersabda,
               
أَيُّمَا امْرَأَةٍ اسْتَعْطَرَتْ فَمَرَّتْ عَلَى قَوْمٍ لِيَجِدُوا مِنْ رِيحِهَا  فَهِيَ  زَانِيَةٌ

“Seorang perempuan yang mengenakan wewangian lalu melalui sekumpulan laki-laki agar mereka mencium bau harum yang dia pakai maka perempuan tersebut adalah seorang pelacur.” (HR. An Nasa’i, Abu Daud, Tirmidzi dan Ahmad. Syaikh Al Albani dalam Shohihul Jami’ no. 323 mengatakan bahwa hadits ini shohih)

Syarat kelima  : tidak menyerupai pakaian pria/non muslim.

Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu berkata,

لَعَنَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – الْمُخَنَّثِينَ مِنَ الرِّجَالِ ، وَالْمُتَرَجِّلاَتِ مِنَ النِّسَاءِ

“Rasulullah melaknat kaum pria yang menyerupai kaum wanita dan kaum wanita yang menyerupai kaum pria.” (HR. Bukhari no. 6834)
Begitulah beberapa kriteria berpakaian yang baik bagi wanita muslim. Smoga bermanfaat bagi para uhti yaa..

3. Betah berada dirumah.

Berada dirumah termasuk kebiasaan baik lho, buat muslimah, tapi bukan berarti jadi pemalas ya reader.. .Berada dirumah ini yang saya maksudkan adalah betah berada dirumah guna menghindari laki-laki. Sehendaknya baik yg belum menikah atau sudah menikah. Menghindarkan dari dilecehkan, dan pandangan dari setiap kaum laki-laki.

Wanita shalaf yang shalihah hendaknya berada dirumah guna melindungi dari masyarakat  dari godaan wanita yang merupakan godaan terbesar bagi laki-laki.

Allah Ta’ala berfirman,

وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الْأُولَى

“Dan tinggallah kalian di dalam rumah-rumah kalian dan janganlah kalian berdandan sebagaimana dandan ala jahiliah terdahulu” (QS Al Ahzab: 33).

Dari Abdullah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ الْمَرْأَةَ عَوْرَةٌ، وَإِنَّهَا إِذَا خَرَجَتْ مِنْ بَيْتِهَا اسْتَشْرَفَهَا الشَّيْطَانُ فَتَقُولُ: مَا رَآنِي أَحَدٌ إِلا أَعْجَبْتُهُ، وَأَقْرَبُ مَا تَكُونُ إِلَى اللَّهِ إِذَا كَانَتْ فِي قَعْرِ بَيْتِهَا”

“Sesungguhnya perempuan itu aurat. Jika dia keluar rumah maka setan menyambutnya. Keadaan perempuan yang paling dekat dengan wajah Allah adalah ketika dia berada di dalam rumahnya”. (HR Ibnu Khuzaimah no. 1685. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih).

Hendaknya para istri pula yang ingin keluar diharuskan meminta izin dari suami, karna bila si istri telah keluar dari rumah tanpa seizin suami maka dia (istri) telah telah berbuat NUSYUZ ( pembangkang ). Dan diharapkan bagi kaum muslim hendaknya keluar rumah apabila memiliki sesuatu kepentingan, dan dengan seizin orangtua (bagi anak), seizin suami (bagi istri).

4. Memiliki sifat malu.

Hendaknya bagi kaum wanita memiliki sifat malu dari lawan jenisnya. Wanita yang mulia memiliki sifat berakhlak dan pemalu. Sebagaimana agar dia dihormati lawan jenisnya.

5. Taat dan menyenangkan hati suami
Istri yang taat, senang dipandang, dan tidak pembangkang. Menuruti kemauan baik suaminya, menjalankan kewajibannya dan belajar lebih baik bersama suaminya, itulah sebaik-baiknya wanita.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dia berkata,

قِيلَ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ النِّسَاءِ خَيْرٌ قَالَ الَّتِي تَسُرُّهُ إِذَا نَظَرَ وَتُطِيعُهُ إِذَا أَمَرَ وَلَا تُخَالِفُهُ فِي نَفْسِهَا وَمَالِهَا بِمَا يَكْرَهُ

Pernah ditanyakan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Siapakah wanita yang paling baik?” Jawab beliau, “Yaitu yang paling menyenangkan jika dilihat suaminya, mentaati suami jika diperintah, dan tidak menyelisihi suami pada diri dan hartanya sehingga membuat suami benci” (HR. An-Nasai no. 3231 dan Ahmad 2: 251. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih).

Begitu pula tempat bagi seorang wanita, disurga atau dineraka dilihat dari sikapnya terhadap suami, apakah mengurangi haknya suami, atau membangkang dan menzoliminya.

6. Menjaga kehormatannya, anak, dan suaminya.
Wanita tersebut menjaga dirinya ketika tidak ada suaminya, ia juga menjaga kemaluan dan Harta suami. Disamping itu dia juga menjaga hak Allah dan hak selain itu.

Allah Ta’ala berfirman,

فَالصَّالِحَاتُ قَانِتَاتٌ حَافِظَاتٌ لِلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللَّهُ

“Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada” (QS. An Nisa’: 34).

7. Bersyukur dengan pemberian suami.

Seselesainya dari shalat Kusuf (shalat Gerhana), Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda menceritakan surga dan neraka yang diperlihatkan kepada beliau ketika shalat,

وَرَأَيْتُ النَّارَ فَلَمْ أَرَ كَالْيَوْمِ مَنْظَرًا قَطُّ وَرَأَيْتُ أَكْثَرَ أَهْلِهَا النِّسَاءَ. قَالُوا: لِمَ يَا رَسُوْلَ اللهِ؟ قَالَ: بِكُفْرِهِنَّ. قِيْلَ: يَكْفُرْنَ بِاللهِ؟

 قَالَ: يَكْفُرْنَ الْعَشِيْرَ وَيَكْفُرْنَ اْلإِحْسَانَ، لَوْ أَََحْسَنْتَ إِلىَ إِحْدَاهُنَّ الدَّهْرَ، ثُمَّ رَأَتْ مِنْكَ شَيْئًا قَالَتْ: مَا رَأَيْتُ مِنْكَ خَيْرًا قَطُّ

“Dan aku melihat neraka. Aku belum pernah sama sekali melihat pemandangan seperti hari ini. Dan aku lihat
ternyata mayoritas penghuninya adalah para wanita.” Mereka bertanya, “Kenapa para wanita menjadi mayoritas penghuni neraka, ya Rasulullah?” Beliau menjawab, “Disebabkan kekufuran mereka.” Ada yang bertanya kepada beliau, “Apakah para wanita itu kufur kepada Allah?” Beliau menjawab, “(Tidak, melainkan) mereka kufur kepada suami dan mengkufuri kebaikan (suami). Seandainya engkau berbuat baik kepada salah seorang istri kalian pada suatu waktu, kemudian suatu saat ia melihat darimu ada sesuatu (yang tidak berkenan di hatinya) niscaya ia akan berkata, ‘Aku sama sekali belum pernah melihat kebaikan darimu’.” (HR. Bukhari no. 5197 dan Muslim no. 907).

Meneladani dari ayat tersebut.. melihat bagaimana kekufuran si wanita cuma karena melihat kekurangan suami sekali saja, padahal banyak kebaikan lainnya. Ibarat hujan setahun seakan-akan terhapus dengan kemarau sehari. Berkurang dan terhapusnya nikmat yang akan dia dapat nantinya hanya karna setitik kesalahn yang ia lakukan.

8. Berdandan dan berhias diri hanya untuk suami.

Sebaik-baiknya perempuan nih ukhti, sebenarnya terbalik nih kebiasaan beberapa kaum hawa. Berdandan cantik saat keluar rumah, sedangkan berbau dapur dan asam saat melayani suami dirumah. Hendaknya yang baik adalah berpenampilan sepantasnya dan sewajarnya untuk keluar rumah, dan manjakan suami dengan penampilan yang cantik serta anggun ketika didalam rumah bersama sang suami.

Bukankah sebelumnya sudah dijelaskan.. senangkanlah hati suamimu dan nikmat yang akan kalian (wanita) dapatkan.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dia berkata,

قِيلَ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ النِّسَاءِ خَيْرٌ قَالَ الَّتِي تَسُرُّهُ إِذَا نَظَرَ وَتُطِيعُهُ إِذَا أَمَرَ وَلَا تُخَالِفُهُ فِي نَفْسِهَا

وَمَالِهَا بِمَا يَكْرَهُ

Pernah ditanyakan kepada Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam, “Siapakah wanita yang paling baik?” Jawab beliau, “Yaitu yang paling menyenangkan jika dilihat suaminya, mentaati suami jika diperintah, dan tidak menyelisihi suami pada diri dan hartanya sehingga membuat suami benci” (HR. An-Nasai no. 3231 dan Ahmad 2: 251. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits  ini hasan shahih



Sekian uhti penjelasan dan ilmunya. Smoga bermanfaat bagi saya sendiri dan kalian para reader. "Sepanjang hidup ilmu kita pelajari, maka tua nanti hasil yg didapat dan surga dijanjikan-Nya.


Smoga bermanfaat dan dapat diamalkan. Mohon maaf sebesar-besarnya apabila banyak kesalahan dan
 mohon sarannya. Mari menjadi muslimah yang sesuai syariat agama.



kenali saya:

IG         : https://www.instagram.com/QUEENFEBRI/

twitter : https://twitter.com/queenvebri

FB         : https://facebook.com/febry.cahoneng/



Saran dan masukan sangat bermanfaat bagi saya dan silahkan share jika ilmu yang disampaikan bermanfaat.